mk

mk

Wednesday, July 13, 2011

muti'a, oit, gemuk, debab, dugong, doggy... cantikkah?

Share it Please
masa zaman sekolah dula sudah mnjadi kebiasaan memanggil nama orang dengan perkataan yang pelik2 dan tidak disukai, bahkan mnukarkan nama mereka yang begitu cantik disusn oleh ibu bapa kepada nama yang langsung tidak mggambarkan identiti seseorang yang mghormati orang lain, bahkan hal ini berlarutan hinggalah ke peringkat universiti sekalipun.. ejek mngejek bagaikan perkara biasa dan rutin seharian, bahkan jika dipanggil dgn nama yang sebenar sudah pasti orang tidak akan mngenalinya.. adakah ini sudah mnjadi satu budaya?

mari kita sama2 teliti amaran Allah dalam Al-quran..
Dan Allah berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain.Boleh jadi mereka yang diolok-olok lebih baik daripada mereka yang
mengolok-olok. Jangan pula para wanita mengolok-olok wanita-wanita lain. Boleh jadi wanita-wanita yang diolok-olok lebih baik daripada para wanita yang
mengolok-olok. Janganlah kalian mencela diri kalian sendiri. Jangan pula kalian
saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah
(panggilan) yang buruk sesudah iman. Siapa saja yang yang tidak bertaubat, mereka itulah orang-orang yang zalim "(Al-Hujurat[49]: 11).

Saya rasa budaya ni akan terus berterusan terutamanya golongan pelajar selagi mereka tak dikeluarkan mereka dari satu penyakit, iaitu 'penyakit' jahil (tak tahu). p/s: jangan serang sy plop bla bca statement ni sbab hakikatnya mmg kita berasal drpd jahil kpd tahu.." tiap kali Allah menambah ilmuku, bertambahlah aku faham akan kejahilanku."

Dari ayat ini,dapat kita simpulkan bahawa etika bersahabat itu ada 3 perkara.

Pertama : Janganlah kita mengejek-ejek kaum/orang lain.Secara naluri,manusia memang tidak suka diejek dan perkara tersebut boleh menimbulkan kemarahan.

Kedua : Janganlah mencela saudara sendiri meskipun celaan itu ialah fakta.Biasanya,cela dan ejek ini berpangkal apabila orang yang mencela menganggap dirinya lebih sempurna berbanding dengan orang yang diejek,yang dianggap lebih rendah dan lebih buruk.Padahal,mana tahu,orang yang disangka lebih rendah itulah yang paling tinggi kedudukannya di hadapan ALLAH.

Ketiga : Janganlah memanggil saudaramu dengan panggilan yang tidak disukainya.Jadi,tanyalah sahabat anda panggilan apa yang patut digunakan untuk memanggilnya.

Rasulullah pernah bersabda:
Ada tiga perkara yang menggambarkan kecintaanmu kepada saudaramu: kamu
mengucapkan salam kepadanya ketika bertemu dengannya; meluaskan tempat untuknya dalam majlis; memanggilnya dengan nama yang paling disukainya (HR al-Hakim )

Oleh itu,sebagai ringkasan,ikutilah adab2 dalam pergaulan yang sememangnya amat berguna dalam kehidupan seharian kita.

akan tetapi timbul pula 1 persoalan lain? bagaimana jika orang itu mnyukai gelaran y diberikan hatta gelaran yang itu mmbawa maksud yang buruk atau tidak mmbawa apa2 maksud.. contahnya dipaggil dugong.. sdangkan nama asalnya adalah ikmal, yang mmbawa maksud kesempurnaan ataupun kelengkapan.. yang mana lbih baik? bukankah kata2 itu satu bntuk doa? alangkah baiknya kita mmanggil org dgn nama yang baik supaya sifatnya mnjadi sebaik namanya.

dalam konteks ini, kita perlu mmpersoalkan diri kita sndri jika orang yang kita panggil dgn nama yang buruk tidak endah.. try to put urself in that situation.. adakah anda ingin dipanggil sedemikian rupa? andai tidak knapa lidah anda bgutu lancang trhadap orang lain? tambahan pula jika dihadapan orang ramai..

kadang2 ada segelintir yang trikut dengan kata2 dr guru atau pnsyarah mereka y mggunakan kata2 yang tidak baik.. persoalannya kanapa kita yang berilmu tegar untuk mngikut apa y salah?ambilllah apa yang baik, buanglah apa yang buruk.. walaupun niatnya hendak bergurau, niat tidak sesekali mghalalkan cara, lagipula sudah ada firman Allah didalam Al-Quran..

akhir sekali renungilah hadis ini, betapa indah dan mudah mmbuat kbaikan..

Diriwayatkan dari Adi bin Hatim ra. : ketika aku sedang duduk bersama Rasulullah Saw, dua orang laki-laki menemui Rasulullah Saw ; salah seorang dari mereka mengeluhkan kemiskinan dan yang lainnya mengeluhkan mewabahnya perampokan. Rasulullah Saw bersabda, “mengenai pencurian dan perampokan, dalam waktu dekat akan ada sebuah kafilah yang menuju Makkah (dari Madinah) tanpa pengawal. Dan mengenai kemiskinan, hari kiamat tidak akan datang hingga salah seorang dari kalian berkeliling untuk menyedekahkan kekayaannya dan tidak akan menemukan seorangpun yang menerimanya. Dan salah seorang dari kalian akan berdiri di hadapan Allah tanpa penghalang atau pun penterjemah, dan Allah akan bertanya kepadanya, ‘bukankah telah Kuberikan kekayaan kepadamu?’ ia akan menjawab membenarkan.lebih jauh Allah akan bertanya kepadanya, ‘bukankah telah Ku kirimkan seorang Rasul kepadamu?’. Ia akan menjawab dengan membenarkan. Kemudian ia akan melihat ke sebelah kanannya dan yang ia lihat api neraka, dan ketika ia melihat ke arah kirinya yang ia lihat api neraka. Maka selamatkanlah diri kalian dari api neraka, meskipun dengan memberikan separuh kurma (sebagai sedekah). Dan seandainya kalian tidak memilki separuh kurma pun (sebagai sedekah) maka bicaralah dengan kata-kata yang menyenangkan.” (Sahih Bukhari)

No comments:

Post a Comment

Designed By xxx |